-->

Notification

×

Waspada! Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Ternak dan Dampaknya

Kamis, 16 Januari 2025 | 17.29 WIB | 0 Views Last Updated 2025-03-08T13:39:28Z

Waspada! Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)
Waspada! Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)


Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)?

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah infeksi virus yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi. Penyakit ini sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui kontak langsung maupun tidak langsung. PMK disebabkan oleh virus dari keluarga Picornaviridae dan sangat berbahaya bagi sektor peternakan karena dapat menurunkan produktivitas hewan dan menyebabkan kematian pada ternak yang rentan.

Gejala Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak

Hewan yang terinfeksi PMK akan menunjukkan beberapa gejala khas, di antaranya:

  • Demam tinggi hingga 41°C dalam beberapa hari pertama setelah terinfeksi.

  • Lepuh pada mulut, lidah, gusi, dan kaki yang menyebabkan kesulitan makan dan berjalan.

  • Air liur berlebihan, terkadang berbusa karena iritasi di area mulut.

  • Kesulitan berdiri atau berjalan akibat luka dan peradangan pada kuku.

  • Penurunan produksi susu pada sapi perah karena stres dan kehilangan nafsu makan.

Jika tidak ditangani dengan cepat, PMK dapat menyebabkan kematian pada anak sapi dan hewan yang memiliki daya tahan tubuh rendah.

Penyebaran dan Dampak Wabah PMK

PMK menyebar dengan sangat cepat melalui beberapa cara, antara lain:

  1. Kontak langsung antarhewan yang terinfeksi.

  2. Penyebaran melalui udara hingga jarak beberapa kilometer.

  3. Peralatan atau kendaraan yang terkontaminasi virus PMK.

  4. Manusia yang berpindah dari satu peternakan ke peternakan lain tanpa disinfeksi.

  5. Produk hewan terinfeksi, seperti daging, susu, dan kulit.

Dampaknya terhadap industri peternakan sangat besar, termasuk:

  • Penurunan jumlah ternak yang sehat, menyebabkan kerugian besar bagi peternak.

  • Pembatasan ekspor dan impor produk peternakan, karena banyak negara memiliki regulasi ketat terkait PMK.

  • Meningkatnya biaya pengobatan dan vaksinasi, yang memberatkan peternak.

  • Penurunan konsumsi daging dan produk hewani, akibat kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran penyakit ini.

Langkah Pencegahan dan Pengendalian PMK

Agar wabah PMK dapat dikendalikan, langkah-langkah pencegahan berikut harus diterapkan:

  1. Vaksinasi massal untuk hewan ternak agar meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus.

  2. Karantina dan isolasi bagi ternak yang diduga terinfeksi agar tidak menyebarkan virus ke hewan lain.

  3. Disinfeksi rutin pada kandang, peralatan, dan kendaraan yang masuk ke area peternakan.

  4. Pembatasan mobilitas hewan antarwilayah yang terdampak.

  5. Edukasi kepada peternak mengenai pentingnya biosekuriti dan deteksi dini penyakit.

Selain itu, pemerintah dan dinas peternakan perlu berperan aktif dalam melakukan pengawasan, pemantauan, dan memberikan bantuan vaksinasi serta penyuluhan kepada para peternak.

Apakah PMK Berbahaya bagi Manusia?

PMK lebih berdampak pada hewan dan tidak menular ke manusia. Namun, manusia bisa menjadi pembawa virus jika bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi. Oleh karena itu, peternak dan pekerja peternakan harus selalu menjaga kebersihan diri, mencuci tangan, serta menggunakan alat pelindung saat menangani hewan yang terinfeksi.

Kesimpulan

Wabah PMK merupakan ancaman serius bagi industri peternakan. Meskipun tidak berbahaya bagi manusia, penyebarannya yang cepat dapat menyebabkan kerugian besar bagi peternak dan ekonomi nasional. Oleh karena itu, vaksinasi, biosekuriti, serta langkah pengendalian yang ketat sangat penting untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran PMK.

Dengan upaya bersama dari pemerintah, peternak, dan masyarakat, wabah PMK dapat dikendalikan sehingga sektor peternakan tetap berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi banyak orang.


×
Berita Terbaru Update