Karangjambu, Purbalingga – Malam itu, sekitar pukul 18.00 WIB, warga Desa Karangjambu menyambut kepulangan putri kebanggaan mereka, Ghina Salsabila, dengan penuh haru dan bangga. Tanpa gemerlap musik atau hiburan meriah, penyambutan sederhana namun sarat makna terjadi di kediamannya: RT 11 / RW 04, Desa Karangjambu.
Ghina, anak pertama dari dua bersaudara, kembali ke pelukan orang tua tercinta, Wasimun (ayah) dan Fajriyah (ibu). Ia disambut oleh keluarga inti, perangkat desa, kepala desa, tokoh masyarakat, serta masyarakat sekitar yang rela menunggu kehadirannya di rumah.
Sambutan Sederhana, Penuh Kehangatan
Meski tanpa hiburan musik atau atraksi meriah, suasana tidak kalah khidmat. Camat Karangjambu dan Kepala Desa bersama perangkatnya hadir memberi ucapan selamat langsung kepada Ghina. Beberapa tokoh masyarakat juga memberikan kata sambutan dan motivasi, mewakili rasa bangga semua warga terhadap prestasi yang ditorehkan atlet asal Karangjambu itu.
“Ia pulang dengan prestasi yang sangat membanggakan. Meski sederhana, penyambutan ini mencerminkan kerendahan hati dan kebersamaan warga,” ujar salah satu warga yang ikut menyambut.
Hadirnya warga dari sekitar rumah menambah suasana haru. Beberapa berpelukan, tampak mata berkaca-kaca menyaksikan Ghina tiba. Anak muda, orang tua, hingga tetangga ikut memeriahkan dengan tepuk tangan dan ucapan selamat secara langsung.
Kisah Singkat Sang Juara
Ghina Salsabila meraih Juara 1 (kelas H Putri / H Pi) pada 3rd Asian Pencak Silat Championship 2025, menjadikannya salah satu atlet muda Indonesia yang bersinar di ajang internasional.
Sebelumnya, sumber desa setempat juga menyoroti bagaimana prestasi tersebut menjadi kebanggaan Karangjambu dan Purbalingga. Menurut artikel dari situs resmi desa, nama Ghina pun tercatat di antara atlet berbakat yang mengharumkan nama daerah. update.karangjambu.desa.id
Tim Indonesia memang tampil dominan di kejuaraan ini, mengumpulkan banyak medali emas dan menunjukkan bahwa talenta lokal punya kapasitas bersaing di tingkat Asia. update.karangjambu.desa.id
Nilai di Balik Penyambutan
Penyambutan sederhana tanpa acara formal seperti musik atau pesta mencerminkan esensi apresiasi yang tulus dan hormat. Ketulusan warga menyambut Ghina lebih pada penghormatan terhadap perjalanan panjangnya sebagai atlet.
Momen itu juga menjadi simbol bahwa prestasi bukan sekadar gemerlap acara, melainkan pengakuan bahwa seorang anak desa memiliki semangat besar untuk menggapai cita.
Harapan dan Inspirasi bagi Generasi Muda
Kepulangan Ghina ke Karangjambu membawa harapan baru bagi anak-anak muda di desa tersebut. Ia menjadi contoh nyata bahwa dari desa bisa lahir prestasi internasional.
Kini, harapan muncul agar dukungan terhadap olahraga tradisional seperti pencak silat makin meningkat, agar generasi berikutnya punya akses latihan berkualitas dan semangat untuk berkarya.